11 Juli 2009

Internet AS dan Korsel Diserang dari 86 IP


VIVAnews - Serangan cyber yang menyebabkan gangguan di sejumlah situs internet di Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) ternyata menggunakan 86 alamat protokol internet (IP address) dari 16 negara.

Demikian ungkap Chung Chin-sup, anggota komite intelijen parlemen Korea Selatan (Korsel), Jumat 10 Juli 2009, di tengah kecurigaan bahwa Korea Utara (Korut) berada di balik semua sabotase tersebut.

Menurut Chung, negara-negara tersebut mencakup Korsel, AS, Jepang, dan Guatemala. Chung menjelaskan penemuan tersebut setelah menerima keterangan dari Badan Intelijen Nasional (NIS) pada investigasi awal mengenai alamat IP, semacam alamat jalan atau nomor telefon untuk internet.

Dalam rapat dengan para anggota parlemen, NIS juga menjelaskan mengenai situasi dan alasan teknis mengapa mereka yakin Korut berada di balik serangan tersebut, kata Chung tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Namun, badan spionase itu mengatakan masih terlalu dini menyimpulkan bahwa Korut bertanggungjawab atas kejadian tersebut karena investigasi masih berjalan, kata Park Young-sun, anggota lain komite intelijen. "Sejauh ini, Korut tidak termasuk dalam alamat IP di 16 negara tersebut," kata Park kepada para wartawan.

Pemerintah AS juga mengawasi Korut karena dianggap sebagai sumber masalah ini. Namun AS memperingatkan, sulit untuk mengidentifikasi penyerang dengan cepat. Korut tidak merespon atas tuduhan keterlibatan mereka dalam gangguan website.

Kemarin, tujuh situs di Korsel, satu milik pemerintah dan lainnya milik entitas swasta, diserang untuk kali ketiga, kata Ku Kyo-young, pejabat Komisi Komunikasi Korea. Namun gangguan dapat diatasi. Ku menambahkan, hari ini tujuh situs masih diserang, tetapi masih bisa diakses. (AP)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar