30 September 2009

Daur Ulang Satu Ponsel Mampu Kurangi 12.585 Kg CO2

Jakarta - Sebuah survei global yang dilakukan Nokia menunjukkan bahwa 3 dari 4 orang tidak pernah berpikir untuk mendaur ulang ponsel bekas mereka. Bahkan diyakini, mereka tidak menyadari bahwa ponsel dan aksesoris bekas dapat didaur ulang.

Padahal, dampak positif dari proses daur ulang itu luar biasa. Riset produsen asal Finlandia itu mengklaim, sebuah ponsel bekas yang telah didaur ulang dapat mengurangi emisi gas karbondioksida (CO2) sebesar 12.585 kg.

Itu baru satu ponsel. Jika semua orang yang memiliki ponsel di seluruh dunia ini yakni sebesar 3 miliar, dan paling tidak hanya satu saja dari mereka yang mendaur ulang ponselnya, maka diyakini akan mengurangi bahan baku sebanyak 240.000 ton serta mengurangi gas rumah kaca yang setara dengan 4 juta kendaraan bermotor.

Bambang N Gyat, Technical Advisor TES-AMM mengatakan, sebuah ponsel dibuat dari berbagai bahan seperti plastik dicasingnya, dan juga berbagai elemen logam di peralatan elektronik seperti charger dan aksesoris yang dapat didaur ulang. Nah, setiap bagian dari ponsel itu dapat didaur ulang

Untuk elemen logam di ponsel dan aksesoris misalnya, kata Bambang, dapat didaur ulang menjadi bahan baku seperti logam besi. Sementara elemen plastik dapat didaur ulang menjadi plastik palet.

"Namun, masyarakat Indonesia masih banyak yang belum mengetahui bahwa produk-produk yang kita gunakan setiap hari dapat diproduksi dari bahan-bahan yang telah melalui proses daur ulang. Di samping memaksimalkan sumber daya melalui daur ulang e-waste, kita juga dapat turut menghemat energi," jelasnya.

Di Indonesia, Nokia sendiri telah menyediakan box daur ulang di 91 Nokia Care Centre untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dalam memberikan ponsel dan aksesoris yang sudah tidak terpakai untuk didaur ulang. Jika semua ponsel telah terkumpul, maka TES-AMM akan mengirimkannya ke pabrik di Singapura untuk di daur ulang.

"Gerakan daur ulang e-waste secara global dimulai dari kesadaran diri sendiri dan partisipasi yang akan menghasilkan kontribusi signifikan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan secara jangka panjang, imbuh Francis Cheong, Nokia Regional Manager, Market Environmental Affairs, SEAP dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Jumat (31/7/2009).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar