07 November 2010

Object-Oriented Programming


Object-Oriented Programming atau lebih dikenal dengan singkatan OOP, adalah suatu pemrograman yang berorientasikan kepada objek untuk menyelesaikan tugas atau proses dari program tersebut. Dalam OOP, penyelesaian proses dalam program didasarkan pada interaksi antar objek didalamnya. Setiap objek tersebut dapat menerima pesan, memroses data, serta mengirim pesan ke objek lainnya, dari hal-hal itulah dapat kita sebut bahwa objek-objek dalam OOP dikatakan berinteraksi.

OOP dikatakan dapat memberikan fleksibilitas yang lebih dalam mengubah program, dan digunakan luas dalam pengembangan software skala besar. Lebih jauh lagi, OOP diklaim dapat lebih mudah dipelajari oleh para pemula, serta lebih mudah dikembangkan serta dirawat.


Konsep dasar OOP

Pemrograman berorientasikan objek menekankan konsep dasar sebagai berikut :

  • Kelas - Adalah kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unti untuk suatu tujuan tertentu. Sebuah class adalah dassar dari modularitas dan struktur dalam OOP. Contohnya, ‘Class of Car’ adalah suatu unit data yang terdiri dari berbagai definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam spesifikasi/ jenis dari mobil.
  • Objek – adalah suatu data dan fungsi yang dibungkus menjadi satu unit dalam sebuah program. Objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program berbasis OOP
  • Cara Pandang – Dalam OOP, program bukanlah sebuah susunan/ urutan instruksi untuk menyelesaikan suatu proses, tetapi merupakan gabungan dari berbagai objek yang bekerjasama untuk menyelesaikan suatu proses.

Karakteristik OOP

Suatu program, dapat dikatakan berbasis OOP karena memiliki unsur-unsur sebagai berikut :

  • Polimorfisme – Adalah kemampuan 2 objek atau lebih, untuk merespon permintaan yang sama dengan cara yang berbeda/ unik antara satu objek dengan yang lainnya. Contohnya, jika seekor burung menerima pesan “Gerak Cepat”, maka dia akan mengepakkan sayap dan terbang dengan kencang. Bila seekor Cheetah menerima pesan yang sama, maka dia akan menggerakkan kakinya dan mulai berlari. Intinya, keduanya merespon sebuah permintaan/ pesan dengan kemampuan masing-masing dari hewan/ objek tersebut. Inilah yang disebut polimorfisme karena sebuah variabel tunggal dalam program dapat menggerakkan berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan.
  • Encapsulation – Adalah sebuah proses dimana tidak ada akses langsung ke data yang diberikan, bahkan hidden. Enkapsulasi memastikan pengguna tidak dapat mengganti keadaan dalam suatu objek dengan cara yang sembarangan; hanya metode dalam objek tersebut yang diijinkan untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lain dapat berinteraksi dengannya.
  • Inheritance – Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan denggan jenis objek khusus yang sudah ada, dan bisa digambarkan bagaikan hirarki turubab dari objek khusus awal tersebut. Dengan inheritance, sebuah class dapat mewariskan atribut dan method-nya kepada class turunannya, yang bisa disebut subclass. Sedangkan class penghasil keturunan disebut dengan superclass. Sebuah subclass bisa diwariskan atau bertindak sebagai superclass bagi class yang lain, atau bisa saja disebut multilevel inheritance.

Sumber :
  1. http://dearyechicho.blogspot.com/2008/10/artikel-oop-dan-pemrograman-prosedural.html
  2. http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_berorientasi_objek

Tidak ada komentar:

Posting Komentar